Laura (Bupati Nunukan) Sang Communicator Terbaik

Sebuah Apresiasi
“Etika Politik Kepemimpinan Kaum Muda"
(dok Rekan)
Apa pentingnya  penghargaan itu untuk Nunukan ?Tulisan ini saya awali dengan mengulang pertanyaan salah satu  kawan  pada salah satu Group WA yang saya ikuti, dalam merespon berita  media online Prokal News yang saya kirim ke group dengan  judul berita  "Wow Keren, Bupati Cantik Ini Sabet Penghargaan Best Communicators 2017".Pemberitaan ini menuliskan bahwa Bupati Nunukan Hj.Asmin Laura Hafid baru saja menerima penghargaan PR Indonesia Best Communicators 2017 kategori bupati. Tak hanya Kategori Bupati Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah penyelenggara negara yang dianggap memiliki passion komunikasi yang tinggi di tengah publik atau masyarakat yang dia pimpin.

Menurut saya apresiasi  " Best Communicator"  ini adalah  sebuah sinyal positif dalam konteks etika politik kepemimpinan kaum muda di Indonesia, mengingat bupati Nunukan ini salah satu dari segilintir anak muda yang sukses berkompetisi merebut kursi kepemimpinan baik ditingkat lokal maupun kepemimpinan nasional. Demi menghindari perdebatan, saling curiga, tendensius bahkan terjerembab pada ruang diskusi yang tidak produktif, maka akan lebih menarik dan menggairahkan ruang nalar kita jika menjawab pertanyaan  diatas dalam bentuk tulisan.Tentu saja  berdasarkan hasil tilik dan penilian pribadi saya terhadap kepemimpinan Asmin Laura Hafid dalam kurung waktu 2 tahun memimpin Nunukan.Dalam konteks kepempinan, raihan perhargaan bupati Nunukan sebagai pemimpin dengan komunikasi yang baik terhadap masyarakatnya menjadi penguatan  baru dalam menyusun preferensi   kepempinan ideal  pasca  pro kontra fenomena   Ahok di Jakarta.Bukankah kita semua sudah menyaksikan bagaimana peliknya kontestasi kepemimpinan pada pilgub Jakarta beberapa bulan yang lalu.Bahwa salah satu penyebab tersingkirnya  ahok dari arena politik adalah tingginya  sentimen negatif publik  Jakarta terhadap gaya komunikasi ahok saat memimpin .Gaya komunikasi mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang meledak-ledak sampai kerap mengundang kontroversi, haruslah menjadi bahan renungan bagi kita semua.Kategeri penghargaan best communicator untuk bupati perempuan ini kembali menyegarkan ikatan kita. Hingga kini, berbagai istilah dilontarkan untuk menilai sosok yang lebih akrab dipanggil Ahok itu. Banyak kalangan menilai, Ahok terlalu sarkastis, tidak sopan, arogan,kasar  dan menyimpang dari budaya ketimuran kita yang mengedepankan sikap ramah dan kesantunan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial sebagai identitas bangsa.Berbagai istilah lain yang memiliki konotasi negatif tidak bisa dihindari, komentar dan kritik keras soal gaya komunikasi Ahok sebagai pejabat publik kala itu memang menimbulkan polemik tersendiri.Namun tidak bisa dinafikan pula, sepeninggal ahok ternyata publik Indonesia dalam melihat etika politik dan realitas kepemimpinan buruk, miskin moralitas dan integritas  yang dipertontonkan oleh pejabat pejabat di negeri ini  terkadang membuat kita  skeptis, gamang menilai seorang pemimpin.Dalam kondisi seperti itu gaya kepemimpinan Ahok, terobosan baik dalam bentuk aksi maupun pemikiran   kerap kali dirindukan, dipuji bahkan menjadi gumam penyesalan.

Baiklah, agar lebih mudah menilik  terkait penting atau tidaknya raihan perhargaan Best Communicator yang diterima oleh bupati nunukan  terhadap rakyat yang dipimpinya, maka ada baiknya kita  mengurai tentang arti sebuah penghargaan.Ada benarnya kecurigaan sebagian orang, bahwa sebuah penghargaan nampaknya hanya ingin agar kita dilihat orang saja, diapresiasi atau dipuji oleh orang banyak.Bahkan diera demokrasi dewasa ini stigma politik pencintraan sering dialamatkan kepada seorang pejabat publik.Apresiasi melalui secarik kertas penghargaan atas penilaian institusi tertentu sering dibenturkan dengan fakta fakta yang bersifat subjektif. Padahal, kita harusnya menyadari betapa pentingnya arti sebuah  penghargaan kerena  penghargaan  dalam bentuk apapun dapat membangkitkan semangat seorang yang diberi penghargaan tersebut.Layaknya  orang yang lagi pacaran, pasangan perempuan  kita akan semakin merasa percaya diri  jika  dia merasa diperhatikan dan disanjung oleh cowoknya, si cewek  akan selalu timbul suatu motivasi dalam dirinya  yaitu dengan berusaha selalu tampil semenarik mungkin dihadapan pasangannya dengan tujuan hubungan yang dibina bersama bisa berujung pada sebuah tujuan bersama .Begitupun sebaliknya. Dalam konteks berbangsa dan bernegara  Untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik, bersih dan bermartabat  Kerja kerja pemerintah tidak boleh luput dari pengawasan.Kritik jika  buruk dan tentu kitapun harus berjiwa besar untuk mengapresiasi jika baik.Seorang pegawai akan semakin bersemangat bekerja, jika dia merasa diperhatikan diawasi, dinilai  dan dibutuhkan oleh instansi tempat dia bekerja. Faktor-faktor positif  dalam diri setiap individu akan sangat berfungsi untuk  membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku ke arah yang lebih produktif .Jadi sangat penting bagi sipapun  mendapatkan apresiasi.Apresiasi adalah motivasi dan motivasi bisa berupa apresiasi. Karena setiap motivasi dari orang lain  berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri manusia. Untuk itu janganlah kita menganggap remeh atas sebuah penghargaan.

Pantaskah Bupati Laura menerima penghargaan sebagai pemimpin dengan komunikasi terbaik? Mari kita menilik bersama secara obyektif dengan melakukan cross konfirmasi antara penilaian PR dengan penilian kita sebagai bagian dari publik  atau masyarakat yang merasakan  dan melihat langsung kepemimpinan Asmin laura Hafid sebagai bupati Nunukan . Seperti yang dilansir dalam pemberitaan http://kaltara.prokal.co/read/news/13861-wow-keren-bupati-cantik-ini-sabet-penghargaan-best-communicators-2017.html  bahwa PR Indonesia Best Communicators 2017 sebagai institusi pemberi penghargaan memberikan penghargaan kepada pemimpin negara, wilayah, korporasi dengan eksposur tinggi dan dengan sentimen positif di 13 media cetak nasional arus utama. Di antaranya, Jawa Pos, Majalah Tempo, Indo Pos dan beberapa media top lainnya di level nasional. Penerima penghargaan ditentukan lewat penelusuran  melalui mesin Intelligence Media Management (IMM) berbasis Artificial Intelligence secara real time selama periode 1 Januari – 30 Juni 2017.

Siapa institusi pemberi penghargaan ? PR INDONESIA merupakan medium bagi pelaku public relations di Indonesia dalam penguatan kompetensi.PR INDONESIA merupakan perusahaan yang menaungi Majalah PR INDONESIA, majalah bulanan yang mewartakan aktivitas, agenda, isu-isu strategis, pemikiran menonjol serta figur atau tokoh terkait dunia kehumasan (public relations / PR ).Jadi berdasar dari  profile diatas   bisa dipercaya bahwa penilaian PR Indonesia terhadap nominator penerima penghargaan tidaklah mudah  karena harus memenuhi sejumlah variabel.Lantas bagaimana menurut penilaian publik Nunukan ? sejauh pengamatan saya hingga menuliskan artikel ini ada beberapa momentum yang bisa menjadi indicator penilaian bahwa Pemimpin muda ini layak mendapatkan penghargaan best Communicator versi PR salah satunya adalah   Asmin Laura Hafid hadir dalam acara halal bihalal pertemuan saudagar bugis –makassar (PSBM ke 17 di hotel Four point by Sheraton jl.landak baru Makassar, sabtu (1/7/2017) dan didaulat menjadi pembicara dihadapan totok tokoh bugis Makassar.Sejauh ini baik media mapun desas desus terkait gaya komunikasi Laura masih terjaga dari sentiment negative yang mengundang polemik ke tengah tengah public.Selain karena Lahir dari rahim orang bugis yang mengepankan budaya santun dan kesopanan dalam berinteraksi  sudah menjadi kodrat  sebagai perempuan dalam  membangun komunikasi haruslah mampu menjaga lisan dalam bertutur kata.


Iswan Kinsank/Direktur Riset dan strategi Rimba Raya Institute